Bekerja Sama Dengan Pokmas, Bapas Kelas II Balikpapan Wacanakan Program Pembimbingan Kemandirian kepada Napi

oleh -
Kepala Urusan Tata Usaha Balai pemasyarakatan Kelas II Balikpapan,  Elfera
Kepala Urusan Tata Usaha Balai pemasyarakatan Kelas II Balikpapan, Elfera. Foto : BorneoFlash.com/ Muhammad Eko.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Balikpapan, saat ini tengah menjalankan program pembimbingan kemandirian kepada Narapidana bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Peduli Kemasyarakatan (Pokmas).

Kepala Urusan Tata Usaha Balai pemasyarakatan Kelas II Balikpapan,  Elfera mengatakan. 

Untuk program pembimbingan kemandirian ini juga sudah dilaksanakan Bapas di seluruh indonesia dengan bekerja sama membuat MoU dengan Pokmas. 

“Jadi Pokmas, ini merupakan kelompok organisasi masyarakat sosial maupun  perorangan,  yang mereka peduli kepada napi yang sedang menjalani masa  integrasi di masyarakat, ” ujarnya baru -baru ini. 

Pasalnya kata dia,  saat ini stigma di masyarakat bahwa mantan penghuni lapas, tak  dapat dipungkiri agak susah diterima oleh lingkunganya ketika kembali ke masyarakat. 

Bahkan  catatan atau cap yang diterima juga ini diakuinya agak menyulitkan mereka untuk  melamar di perusahaan.

“Jadi program pembimbingan dan kemandirian ini, dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada napi tersebut, ” jelasnya. 

Untuk pelatihan ini sendiri, kata dia sudah berjalan dari tahun kemarin. 

Seperti melakukan perbaikan AC, perbaikan jok kursi kendaraan.  Kemudian pemasangan wallpaper, dan desain interior. 

“Untuk saat ini kami untuk Bapas Balikpapan sudah bekerja sama dengan 10 Pokmas yang merupakan lembaga-lembaga non pemerintah,” jelasnya. 

Meski demikian,  di dirinya juga  berharap ketika napi sedang menjalani masa integrasi di masyarakat agar  selalu di sport.

“Bahkan kebanyakan kami dapati bahwa mereka itu sudah menyadari apa yang mereka lakukan itu salah. Sehingga kami harapkan masyarakat juga bisa memberikan kesempatan untuk mereka . Tidak semua napi yang keluar itu mereka berpotensi melakukan kesalahan yang sama.  Hanya ketika terjadi penolakan dari  masyarakat hal itu terkadang menjadi salah satu penyebab mereka melakukan tindakan pidana kembali, ” pungkasnya. 

Baca Juga :  Pemda Kubar Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

(BorneoFlash.com/ Eko)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135