BorneoFlash.com, SENDAWAR -Pemerintah Kabupaten Kutai Barat kembali melakukan evaluasi terhadap upaya pencegahan Covid-19 kepada Satgas covid yang ada di wilayah Kutai Barat.
Evaluasi tersebut dibahas dalam rapat koordinasi via zoom in yang dipimpin oleh Sekdakab Kutai Barat, Ayonius dan di ikuti oleh seluruh FKPD dilingkungan pemerintah Kutai Barat termasuk pihak RSKD HIS dan para Camat.
Pada rapat koordinasi tersebut turut membahas prosedur penggunaan dana belanja tidak terduga (BTT).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Barat Ayonius meminta Dinas Kesehatan dan Perangkat Daerah terkait dalam Tim Gugus Tugas untuk segera kembali mengevaluasi posko-posko PKM terutama yang berada di Jambuk dari semua aspek terutama dari sisi penganggarannya.
Terkait dengan penggunaan dana BTT, Kabid penganggaran BKAD dapat melakukan koordinasi dan membuat surat edaran tentang petunjuk teknis penggunaan dana BTT penangan covid-19 mulai dari perencanaannya sampai dengan pertanggung jawabannya.
“Sehingga tiap-tiap perangkat daerah yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Covid-19 ini, nantinya dapat melaksanakan hal tersebut,”katanya, Jumat (12/2/2021) lalu.
Lebih lanjut Ayonius juga menginstruksikan setiap perangkat daerah yang terlibat dalam Tim Gugus Tugas Covid-19 agar menyusun RAB kebutuhan dan program kerjanya.
Hal ini menurut Ayonius dapat memudahkan koordinasi dan semua perangkat daerah dapat bekerja sama agar yang terlibat dalam Tim Gugus Tugas Covid-19 ini, tidak saling menunggu.
“Perangkat daerah dalam Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19, dapat melakukan kerjasama yang baik, jika terdapat kendala dapat didiskusikan dan yang bertanggung jawab terhadap penanganan Covid-19 ini, tidak hanya satu perangkat daerah tapi tanggung semua perangkat daerah yang terlibat dalam Gugus Tugas tersebut,” jelasnya.
“Tim harus saling bekerjasama mulai dari Tim Kabupaten hingga Kecamatan dan Kampung untuk bersama-bersama berupaya mencegah penyebarannya Covid-19 ini di wilayahnya masing-masing dengan meningkatkan kedisiplinan warga untuk mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya. (BorneoFlash.com/ Lis).