Setahun Jokowi-Ma’ruf, Olahraga Nasional Beku karena Corona

by -
Liga 1 menjadi salah satu ajang olahraga yang tidak bisa berjalan karena pandemi virus corona. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).

BorneoFlash.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 atau Virus Corona membuat dunia olahraga nasional beku di sebagian besar dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Republik Indonesia.

Pengamat olahraga nasional M. Kusnaeni menilai tidak ada pergerakan berarti di olahraga nasional dalam setahun terakhir. Terlebih fokus pemerintah sembilan bulan terakhir masih pada pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi covid-19.

“Setahun terakhir secara umum belum terasa gebrakan yang signifikan karena kebetulan banyak waktu yang terganggu dengan Covid-19 sehingga banyak agenda olahraga yang tidak bisa terealisasi,” ucap Kusnaeni.

“Banyak program olahraga reguler yang terhenti seperti Liga 1, IBL dan Proliga. Jadi sebenarnya agak sulit mengukur kinerja setahun Pak Jokowi terhadap olahraga karena banyak waktu yang terganggu pandemi,” ujar Kusnaeni.

Komitmen besar negara terhadap sepak bola sebenarnya sudah terlihat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional yang terbit 14 Februari lalu. Kusnaeni menunjukkan perhatian yang sangat besar pemerintah saat ini terhadap sepak bola.

Kusnaeni mengatakan seharusnya realisasi pelaksanaan Inpres sudah dimulai. Lagi-lagi kondisi pandemi membuat semuanya sulit. Belum lagi komitmen besar pemerintah terkait pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021.

Tak hanya menerbitkan Inpres dan Keputusan Presiden (Keppres) sebagai payung hukum, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) juga ditunjuk sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.

“Tapi harus diakui memang persiapan Piala Dunia U-20 di tahun kemarin lambat karena respons federasi terhadap ini. Mungkin kepengurusan PSSI baru terbentuk, maka agak lambat merespons persiapan Piala Dunia, makanya pemerintah masuk dan langsung menunjuk menteri [Menpora] untuk menangani persiapan,” ujar Kusnaeni.

Baca Juga :  Pastikan Situasi Pembangunan IKN Berjalan Lancar, Satgas Ops Nusantara Polda Kaltim Laksanakan Patroli Rutin

Anggaran besar yang dikucurkan pemerintah kepada sepak bola juga sempat membuat gerah cabang olahraga lain. Pasalnya, olahraga yang nihil prestasi mendapatkan jumlah anggaran jauh lebih besar dibanding cabor lain yang lebih banyak menyumbangkan prestasi buat negara.

Menurut Kusnaeni fakta di lapangan menunjukkan sepak bola memiliki penggemar yang jauh lebih banyak. Bahkan jika semua cabor dikumpulkan, penggemarnya tak lebih banyak dari sepak bola.

Agar tidak terkesan hanya mengurusi sepak bola, pemerintah disarankan turut serta membangun fundamental olahraga negara. Salah satunya membangun Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di setiap provinsi sebagai bentuk kepedulian pemerintah.

“Melalui SKO, di situ negara hadir. Di samping itu, cabor-cabor lain juga harus mandiri mengembangkan olahraga profesional meski tidak mudah dan butuh waktu untuk industri olahraga dibangun. Selama itu belum ada, negara harus hadir, perannya di SKO itu salah satunya,” ucap Kusnaeni.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135