Nam Air Belum Jelas Kapan Mendarat di Bandara Melalan Kubar, Penerbangan Reguler Masih Kosong

oleh -
Kondisi bandar udara Melalan di Sendawar Kutai Barat, Kalimantan Timur terlihat sepi pasca berhentinya operasi penerbangan reguler.

BorneoFlash.com, SENDAWAR – Maskapai Nam Air yang rencananya mulai masuk di bandar udara Melalan Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur hingga kini belum ada kejelasan kapan mulai mendarat dan beroperasi.

Padahal sebelumnya direncanakan maskapai Nam Air mendarat di Bandara Melalan pada bulan Agustus 2020.

Lantaran hal itu, penerbangan reguler di Bandara Melalan saat ini berhenti total dan hanya pesawat kecil saja yang beroperasi itupun juga di carter oleh pihak perusahaan dan khusus angkutan karyawan.

Menurut kepala Bandara Melalan, Sumaryanto kondisi runway bandara Melalan saat ini belum memungkinkan untuk digunakan sebagai penerbangan maskapai reguler.

Dia menuturkan runway bandara Melalan saat ini hanya memiliki panjang 1300 meter dan belum memenuhi standar normal ketentuan operasional bandara.

” Slot time waktu itu sudah kita kasih karena harus ada rekomendasi dari DPU untuk mengeluarkan FA itu dalam waktu sehari nggak tercapai. Sehingga waktu itu yang rencananya terbang perdana dibatalkan,” katanya, Selasa (6/10).

Namun demikian pihaknya bersama pemerintah daerah Kutai Barat terus mengupayakan berkoordinasi dengan pihak maskapai Nam Air untuk memastikan Kapan mulai operasi mendarat di Bandara Melalan Kutai Barat.

” Untuk saat ini kami dari bandara dari pemerintah daerah juga dalam hal ini Dinas Perhubungan Kutai Barat Masih komunikasi terus dengan pihak Nam Air. Sementara maskapai yang bersedia menerbangi Kutai Barat hanya Nam Air karena terkait dengan keterbatasan fasilitas kita,” jelasnya

Sebenarnya untuk standar runway 1400 meter, saat ini kita baru 1300 meter, cuman ada pengurangan 150 meter itu digunakan sebagai resa. Jadi panjang runway yang didiclear oleh Jakarta cama 1.150,” ungkapnya

Baca Juga :  KNPI Kutai Barat Kembali Laksanakan Pelantikan DPK di Bongan

Selain itu, kendala adminstrasi dibidang perizinan juga jadi persoalan bagi maskapai penerbangan untuk beroperasi melayani angkutan penumpang komersil dari dan menuju bandara Melalan.

Padahal beroperasinya maskapai Nam Air tersebut memudahkan masyarakat Kutai Barat dan sekitarnya, terlebih lagi hampir 8 bulan terakhir masyarakat terpaksa menempuh jalur darat bila hendak ke Samarinda atau ke Balikpapan setelah Xpress Air berhenti beroperasi pada Maret 2020 kemarin. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135