PHM menarget kelompok pemuda untuk implementasi program ini, karena merekalah yang diharapkan dapat meneruskan budaya bertani di Kampung Kamal, dan pada sisi lain para pemuda itu sebagian besar tidak berminat menjadi petani.
“Awalnya pemuda yang mau terlibat langsung bisa dihitung jari,” kata Zainal. Namun kini setelah program diluncurkan, jumlah pemuda yang bergabung sudah cukup banyak, di antara mereka ada yang terlibat langsung dalam kegiatan pertanian dan peternakan, dan ada pula yang aktif dalam pemasaran produk.
Teknologi lain yang diperkenalkan adalah pemanfaatan aplikasi “tanam digital” yang menjadi sarana pemasaran online serta akses informasi produk pertanian dan peternakan. Saat ini para pemuda tersebut yang menjadi operator aplikasi tersebut, guna menghadirkan investor dari luar Kampung Kamal.
Hal menarik lainnya, kepada mereka diperkenalkan penggunaan drone untuk kegiatan patroli hijau. ”Kini mereka mampu mengolah data untuk memantau kesuburan dan sekaligus mengidentifikasi lahan-lahan yang rawan kebakaran,” kata Suripno.
Program Petani Maju 4.0 merupakan salah satu upaya PHM sebagai operator di WK Mahakam untuk berkontribusi dalam membangun sistem pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.(*)