Messi Menyerah dalam Tekanan Kata Jenius dan Pemenang

oleh -
Lionel Messi menyerah terhadap tekanan yang terus menimpanya secara bertubi-tubi di Barcelona. (JOSE JORDAN / AFP)

Barcelona dan Misi Peras Keringat Terakhir Messi

Surat Messi kepada Barcelona tentu jadi permintaan cerai secara resmi. Barcelona juga sudah menyadari mereka tak lagi bisa menahan Messi untuk waktu lebih lama.

Namun Barcelona seolah melihat celah untuk memanfaatkan perasan terakhir dari keringat Messi.

Barcelona berpegang pada klausul pelepasan 700 juta euro yang memang mengikat Messi selama ini.

Messi juga punya patokan. Ia punya klausul bebas kontrak yang bisa membuatnya pergi bebas transfer pada Juni 2020.

Blaugrana menganggap klausul bebas transfer tersebut sudah kadaluarsa sedangkan Messi menilai klausul tetap berlaku lantaran pandemi corona membuat kompetisi diundur. Di waktu normal, Juni adalah momen ketika seluruh kompetisi sudah berakhir.

Dalam situasi seperti ini Barcelona justru bakal memperburuk keadaan bila mereka bersikukuh menginginkan uang dari kepergian Messi.

Bahkan bila Barcelona bersedia melakukan diskon potongan harga, Blaugrana tetap dianggap tidak menghormati sang legenda.

Messi sudah memberikan segalanya untuk Barcelona. Dia juga tidak melanggar klausul apapun karena seharusnya klausul bebas transfer harus dipandang sebagai keputusan yang diambil setelah kompetisi 2019/2020 usai.

Ketika Barcelona bisa mengingat jelas tentang kegembiraan-kegembiraan yang pernah mereka rasakan berkat Messi, kini saatnya bagi mereka untuk lapang dada melihat Messi kembali bahagia. Walaupun untuk mewujudkan hal itu mereka harus memendam luka akibat kehilangan bintang paling berharga sepanjang masa.

Karena berbicara tentang cinta terkadang berarti berbicara tentang melepaskan dan mengikhlaskan.

Sumber : CNN Indonesia

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.