Pertama, pastikan alat pendingin di rumah Anda berfungsi dengan baik. Idealnya daging disimpan dalam suhu -18 derajat Celcius. Penyimpanan dengan suhu ini akan meninaktifkan mikroba seperti bakteri, ragi, jamur serta memperlambat aktivitas enzim.
Kedua, agar awet dan tetap terjaga kualitasnya, daging harus dibungkus dengan tepat. Agar lebih optimal, daging sebaiknya tidak hanya disimpan dengan kemasan aslinya namun juga perlu ditambah lapisangan lain seperti plastic atau alumunium foil sebelum memasukkan daging ke dalam lemari es. Selain agar lebih sehat, pembungkusan berlapis ini juga ditujukan untuk menjaga cita rasa daging agar tetap baik.
Ketiga, pisahkan wadah penyimpanan daging jangan dicampur dengan yang lain. Termasuk memisahkan daging sapi dan daging kambing. Tujuan pemisahan ini tidak hanya menjaga agar daging tetap baik kualitas dan rasanya namun juga agar daging tidak mengontaminasi makanan lain yang disimpan bersamaan dengan daging.
Terakhir, perhatikan pula cara ‘mencairkan’ daging beku sebelum diolah. Bagian ini juga penting agar kualitas daging tetap baik. Pencairan daging beku bisa dilakukan dengan mencairkannya dalam lemari es atau dengan kantong plastik anti bocor yang terendam dalam air dingin. Hindari mencairkan daging kurban beku langsung di suhu kamar karena akan membuat bakteri tumbuh terlalu cepat. Hanya saja, jika mencairkan langsung dalam lemari es, pastikan hasil tetesannya tidak mengenai makanan lain.
(*)


