BorneoFlash.com, SAMARINDA – Selain masalah stunting, penyakit tuberkulosis (TBC) juga tetap menjadi ancaman serius bagi masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, jumlah kasus TBC di provinsi ini mencapai angka 30 persen, dengan tiga daerah yang mencatatkan jumlah kasus tertinggi.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyampaikan bahwa strategi 3T (Tes, Telusur, dan Terapi) perlu diterapkan untuk menanggulangi tingginya angka kasus TBC di Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa angka 30 persen kasus TBC tersebut diperoleh dari upaya pencarian kasus secara aktif di 10 kabupaten dan kota.
“Hal ini berarti bahwa hampir setengah dari kasus yang ada belum terdeteksi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dinkes Kaltim aktif melakukan skrining di setiap Puskesmas, dengan target 3.000 orang per kota di 10 kabupaten dan kota.

Dari hasil tersebut, tiga daerah dengan jumlah kasus TBC tertinggi adalah:
- Kabupaten Kutai Kartanegara
- Kota Samarinda
- Kota Balikpapan
“Untuk mereka yang terindikasi, kami segera melakukan pengobatan,” tegas dr. Jaya Mualimin.