BorneoFlash.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengerahkan dukungan logistik bagi korban banjir dan longsor di Aceh. Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, menegaskan bahwa DJBC memprioritaskan percepatan distribusi bantuan agar masyarakat segera menerima kebutuhan dasar.
Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem sejak Rabu (26/11/2025) memutus listrik, jaringan komunikasi, dan akses transportasi di Langsa, Lhokseumawe, dan sejumlah kabupaten lain, sehingga ribuan warga membutuhkan bantuan dan tempat aman.
Dengan terputusnya komunikasi darat, Kapal Patroli Bea Cukai BC30001 berfungsi sebagai pusat komunikasi darurat. Pada Kamis (27/11/2025), petugas menata ulang ruang kapal untuk menampung warga, meningkatkan bandwidth internet, dan membagikan ransum.
DJBC berkoordinasi dengan TNI AL untuk memasok air tawar dan tetap menyalurkan bantuan lewat jalur darat. Setelah membuka akses yang tertutup material longsor, mobil patroli Bea Cukai Aceh mencapai Pidie Jaya pada Sabtu (29/11/2025) dan menyerahkan bantuan ke Posko Peduli Banjir Gampong Beuringen. Tim kemudian memetakan kondisi jalan untuk pengiriman berikutnya.
Penyaluran bantuan via laut berjalan setelah Kapal Patroli BC60001 berangkat dari Tanjung Balai Karimun pada Sabtu (29/11/2025), membawa bahan pokok, air minum, LPG, dan perlengkapan darurat menuju Langsa.
Pada Minggu (30/11/2025), BC30001 melaksanakan operasi Ship-to-Ship (STS) dengan KRI Sutedi Senoputro 378 untuk mempercepat distribusi. Petugas memindahkan 2.000 dus mi instan dan 1.000 papan telur selama dua jam dengan dukungan Pemkot Langsa dan aparat setempat. Setelah itu, BC30001 sandar di Pelabuhan Langsa dan pemerintah daerah langsung menyalurkan bantuan ke titik terdampak.
Nirwala menegaskan bahwa DJBC mengedepankan empati dan kolaborasi lintas instansi dalam seluruh operasi. Ia berharap percepatan distribusi ini memenuhi kebutuhan warga dan mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat di wilayah terdampak. (*)







