BorneoFlash.com, PENAJAM – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Iskandar Hamala, menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya masih berjalan lamban jika dibandingkan daerah lain, khususnya di Pulau Jawa.
Ia mencatat bahwa selama dua bulan berjalan, baru empat dapur MBG yang beroperasi—dua di Kecamatan Sepaku dan dua di Kecamatan Penajam. Sementara Kecamatan Babulu dan Waru belum tersentuh layanan serupa.
“Di PPU masih terbilang lamban, berbeda dengan daerah-daerah di Jawa yang sudah berjalan lebih masif,” ujar Andi, pada Jumat (28/11/2025).
Pemkab PPU mencatat lebih dari 35 ribu siswa menjadi sasaran program strategis pemerintah pusat ini. Namun hingga kini, cakupan layanan baru mencapai sekitar 20 persen.
“Di tahun ini, meski belum bisa meng-cover seluruh siswa, paling tidak sasarannya cukup adil, seluruh kecamatan dapat bagian,” jelasnya.
Andi mengingatkan bahwa ketidakmerataan layanan dapat menimbulkan kecemburuan antar siswa maupun antar sekolah.
“Kasihan kalau siswa di satu wilayah belum menerima, sedangkan di tempat lain sudah berjalan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa percepatan program sangat bergantung pada Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pengelola teknis. Karena itu, ia berharap pembangunan gedung dan dapur layanan dapat segera dirampungkan agar distribusi makanan bisa diperluas ke seluruh wilayah.
“Yang mengatur teknis kan BGN. Kita berharap sarana yang sedang dibangun bisa segera beroperasi,” ujarnya.
Meski memberikan catatan kritis, Andi menegaskan dukungan penuhnya terhadap program MBG dan optimistis program ini membawa dampak besar bagi perkembangan generasi muda di PPU.
“Program ini luar biasa. Kami mendukung dan mendoakan semoga semakin baik dan memberi manfaat besar bagi anak-anak kita,” tutupnya. (*/Adv)







