BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, menegaskan dukungan penuh terhadap program Symphoni Tata Ruang yang tengah digagas Pemerintah Kota Balikpapan.
Program tersebut dinilai sebagai langkah strategis untuk mewujudkan pembangunan kota yang lebih terarah, seimbang, dan berkeadilan antarkawasan.
Menurut Yono, Symphoni Tata Ruang bukan sekadar soal penataan fisik wilayah, tetapi juga upaya menyelaraskan visi pembangunan dari tingkat pimpinan daerah hingga perangkat di lapangan.
“Program ini penting untuk menyatukan arah kebijakan dari Wali Kota sampai ke tingkat paling bawah. Kita harus linier dan konsisten dalam membangun tata ruang, karena dari situlah arah pembangunan kota bisa berjalan seragam,” ujar Yono di Balikpapan, usai kegiatan Launching Symphoni Tata Ruang Kota Balikpapan, pada Senin (10/11/2025).
Ia menyebutkan bahwa salah satu dampak jangka panjang dari program tata ruang ini adalah membuka peluang bagi pemekaran wilayah kecamatan, terutama di Bagian Utara dan Barat Balikpapan. Kajian mengenai hal ini, kata Yono, sedang dalam proses dan akan menjadi langkah penting untuk mendorong pemerataan pembangunan dan ekonomi.
“Harapan kami ke depan, wilayah utara menjadi pusat pertumbuhan baru. Dengan pemekaran, pelayanan publik bisa lebih dekat dan potensi ekonomi di sana dapat berkembang lebih cepat,” jelasnya.
Yono juga menilai, selama ini pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan masih terpusat di wilayah tengah dan selatan kota, sementara kawasan utara belum tersentuh maksimal. Karena itu, tata ruang baru diharapkan menjadi panduan untuk menggeser arah pembangunan dan aktivitas ekonomi ke wilayah tersebut.
“Balikpapan jangan hanya berkembang di pusat kota. Kami ingin pemerataan, supaya ekonomi tidak menumpuk di satu titik. Wilayah utara punya potensi besar menjadi kawasan perdagangan dan jasa baru,” tambahnya.
Selain itu, DPRD berharap kebijakan penataan ruang juga disertai regulasi yang berpihak pada pemerataan investasi dan infrastruktur dasar seperti akses jalan, perumahan, dan fasilitas publik. Hal ini dianggap penting agar pertumbuhan wilayah tidak hanya sebatas rencana di atas kertas.
“Regulasi harus mendukung arah tata ruang baru ini. Kalau kita bicara pemerataan, maka harus disertai langkah nyata, baik dari sisi perizinan, infrastruktur, maupun pelayanan publik,” tegas Yono.
Program Symphoni Tata Ruang Balikpapan sendiri menjadi salah satu instrumen sinkronisasi antara rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan kebijakan tata ruang yang lebih adaptif terhadap perkembangan kota.
Pemerintah berkomitmen menyiapkan dokumen teknis serta aplikasi digital yang mendukung transparansi dan pengawasan pembangunan ke depan.
Adanya sinergi antara eksekutif dan legislatif, DPRD optimistis Balikpapan akan bertransformasi menjadi kota perdagangan modern yang tumbuh merata dari selatan hingga utara. (Adv)





