BorneoFlash.com, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan hilangnya dana operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban sebesar Rp1 miliar ke Mabes Polri. Dana tersebut raib dari rekening SPPG di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
“Direktur Manajemen Risiko BGN sudah membuat laporan ke Mabes Polri,” kata Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya, di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) juga melaporkan kehilangan dana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp1 miliar dari rekening yang sama. Insiden terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Saat itu, Kepala SPPG Pangauban, Mochamad Cakra Aji Saputra, memproses transaksi lewat sistem BNI Direct. Namun, sistem meminta penggantian kata sandi. Ia kemudian menghubungi layanan live chat resmi BNI dan menerima tautan dari seseorang yang mengaku petugas bank. Cakra mengikuti instruksi yang diberikan, termasuk menyampaikan data rahasia perbankan.
Keesokan harinya, kontak tersebut tidak bisa dihubungi. Setelah dicek, saldo rekening menyusut dari Rp1 miliar menjadi Rp12 juta.
Akibat penipuan elektronik (phishing) ini, operasional SPPG Pangauban yang baru berjalan 10 hari terhenti sementara. SPPG tersebut sebelumnya memproduksi 3.500 porsi menu MBG per hari untuk delapan sekolah di Batujajar.
Sony mengimbau seluruh Kepala SPPG agar lebih waspada terhadap modus kejahatan siber dan berhati-hati dalam transaksi keuangan. BGN juga menonaktifkan Kepala SPPG Pangauban untuk kepentingan investigasi lebih lanjut. (*)







