BorneoFlash.com, KUKAR – Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Fathlon Nisa, menegaskan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap perbaikan dan pembangunan saluran irigasi pertanian di sejumlah wilayah potensial.
Ia menilai, kebutuhan tersebut sudah mendesak karena berdampak langsung terhadap produktivitas lahan dan kesejahteraan petani.
Dalam keterangannya pada Kamis (6/11/2025), Fathlon mengungkapkan bahwa aspirasi terkait infrastruktur irigasi telah berulang kali disampaikan oleh kelompok gabungan petani (gapoktan) melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun belum seluruhnya mendapat tindak lanjut.
“Usulan dari gapoktan itu sudah lama disampaikan di Musrenbang. Tapi sampai sekarang belum semua terealisasi, padahal saluran primer dan sekunder ini sangat vital bagi sawah-sawah petani,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sistem irigasi berfungsi sebagai penopang utama sektor pertanian. Ketika aliran air terganggu, risiko gagal panen dan penurunan produksi menjadi tinggi.
“Kalau saluran tidak berfungsi dengan baik, sawah bisa kekeringan di musim kemarau atau malah tergenang di musim hujan. Jadi ini harus segera diperbaiki,” tambahnya.
Fathlon juga memahami bahwa pemerintah sempat melakukan efisiensi anggaran akibat penyesuaian keuangan daerah. Namun ia menilai, sektor pertanian tidak boleh terabaikan karena menyangkut ketahanan pangan dan mata pencaharian banyak warga.
“Petani sudah cukup sabar menunggu. Harapannya tahun depan sudah ada langkah nyata agar usulan yang lama ini bisa diwujudkan,” tegas politisi asal Dapil I itu.
Ia menekankan, Kukar memiliki lahan pertanian potensial di berbagai kecamatan yang memerlukan dukungan infrastruktur memadai. Dengan saluran irigasi yang baik, hasil panen bisa meningkat signifikan dan berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat desa.
“Kalau air lancar dan irigasi berfungsi optimal, otomatis produksi pertanian juga naik. Itu yang perlu dijaga,” katanya.
Sebagai wakil rakyat, Fathlon berkomitmen terus mengawal aspirasi petani hingga terealisasi dalam anggaran pembangunan daerah tahun mendatang. Ia juga membuka ruang komunikasi bagi gapoktan agar koordinasi dengan pemerintah bisa berjalan efektif.
“Kami di DPRD akan terus mendorong agar aspirasi petani ini tidak berhenti di meja musyawarah saja, tapi benar-benar diwujudkan di lapangan,” pungkasnya.





