Namun demikian, Wali Kota mengakui bahwa ketersediaan bahan pangan masih menjadi tantangan utama, karena sebagian besar kebutuhan Samarinda masih dipasok dari luar daerah.
“Dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, tata kelola dapur yang baik, serta koordinasi yang kuat antara Pemkot, BGN, dan aparat TNI-Polri agar program ini berjalan optimal,” tegasnya.
Dalam peninjauan di SDN 002 Samarinda, Andi Harun juga berinteraksi langsung dengan para siswa penerima manfaat.
Ia mengungkapkan kebahagiaannya melihat antusiasme para pelajar terhadap makanan yang disajikan.
“Anak-anak tampak menikmati makanan yang disediakan, dan hal ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan mutu pelayanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, turut memberikan masukan terkait penyusunan menu agar lebih seimbang.
Ia menyarankan agar buah pisang dalam menu diganti dengan buah lain seperti semangka, untuk menyesuaikan kandungan gizi dengan menu utama yang telah mengandung karbohidrat.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga memastikan seluruh dapur SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional dan Kementerian Kesehatan.
“Pemkot berkomitmen mendukung penuh pelatihan serta sertifikasi bagi setiap dapur, agar kualitas dan keamanan pangan bagi para pelajar tetap terjaga,” tutup Andi Harun.







