Sementara itu, untuk perguruan tinggi swasta, prosesnya kini memasuki tahap kedua.
Dalam pelaksanaan program ini, Pemprov Kaltim menggunakan sistem pendataan daring melalui tautan Gratispool, yang wajib diisi oleh setiap mahasiswa calon penerima bantuan.
Sistem tersebut digunakan untuk memastikan penerima bantuan berdomisili di Kalimantan Timur dan tidak mendapatkan bantuan ganda dari program lain.
“Kami mengingatkan seluruh mahasiswa penerima manfaat agar segera melengkapi data melalui sistem Gratispool. Data tersebut menjadi dasar kami dalam menentukan penerima bantuan. Jika tidak melakukan pengisian, maka nama yang bersangkutan otomatis tidak dapat dimasukkan dalam daftar penerima,” tegasnya.
Program bantuan UKT tahun ini mencakup 7 perguruan tinggi negeri dan 45 perguruan tinggi swasta di seluruh Kalimantan Timur, baik melalui skema kerja sama maupun program afirmasi.
Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp156 miliar, dengan jumlah penerima sekitar 33.600 mahasiswa.
Pemprov Kaltim juga telah menjadwalkan penyerahan simbolis bantuan UKT pada 10 November 2025.
Namun, acara tersebut kemungkinan akan disesuaikan dengan progres pencairan dana.
“Penyerahan simbolis akan dilakukan setelah proses pencairan benar-benar selesai. Sementara untuk program lain seperti insentif guru, realisasinya telah mencapai sekitar 56 persen. Adapun insentif bagi marbot belum dapat dicairkan karena masih menunggu pengesahan anggaran yang termasuk dalam APBD Perubahan,” tutup Dasmiah.







