Empat Sekolah di Samarinda Masuk Zona Rawan Bencana, Pemkot Pertimbangkan Relokasi

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Kepala Bappeda Kota Samarinda, Ananta Fatuhurrozi. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Kepala Bappeda Kota Samarinda, Ananta Fatuhurrozi. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Ancaman banjir dan longsor kini mulai berdampak pada dunia pendidikan di Kota Samarinda

 

Sejumlah sekolah diketahui berada di kawasan dengan tingkat kerawanan tinggi, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menyiapkan langkah penanganan jangka panjang berupa relokasi dan penataan ulang tata ruang. 

 

Upaya ini diharapkan dapat memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan aman dan nyaman.

 

Isu tersebut menjadi pembahasan utama dalam rapat koordinasi antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda yang digelar pada Senin (3/11/2025).

 

Berdasarkan hasil evaluasi awal, terdapat empat sekolah yang diprioritaskan untuk penanganan, yakni SMP Negeri 48 di Jalan Proklamasi, SMP Negeri 24 dan SD Negeri 013 di Jalan Suryanata, serta SMP Negeri 27 di kawasan Batu Cermin.

 

Kondisi banjir dan pergerakan tanah di lokasi-lokasi tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun. 

 

Namun, intensitasnya meningkat seiring bertambah padatnya permukiman di sekitar area sekolah. 

 

Beberapa ruang belajar bahkan tidak lagi bisa difungsikan secara optimal karena sering terendam air setiap kali hujan deras turun.

 

Kepala Bappeda Kota Samarinda, Ananta Fatuhurrozi, menegaskan bahwa persoalan ini tidak semata-mata terkait kerusakan infrastruktur sekolah, melainkan juga menyangkut keselamatan peserta didik serta keberlangsungan proses pendidikan.

 

“Masalah ini sudah masuk tahap yang cukup serius. Bukan hanya bangunan yang rusak, tetapi juga menyangkut keamanan siswa dan kelancaran kegiatan belajar. Karena itu, relokasi maupun penataan ulang bangunan menjadi langkah mendesak yang harus segera diputuskan,” ujar Ananta.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.