BorneoFlash.com, JAKARTA – Produksi minyak Indonesia terus menurun sejak era 1990-an. Dulu, Indonesia mengekspor minyak ke berbagai negara, tetapi kini mengimpor dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa produksi dan konsumsi minyak nasional kini berbeda drastis dibandingkan dua dekade lalu.
“Pada 1996–1997, Indonesia memproduksi 1,6 juta barrel per hari dan masih menjadi anggota OPEC,” kata Bahlil dalam acara DetikSore on Location: Indonesia Langgas Energi, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa saat itu konsumsi minyak nasional hanya mencapai 500 ribu barrel per hari. Kondisi tersebut membuat Indonesia mengekspor sekitar 1 hingga 1,1 juta barrel per hari.
Kini, menurut Bahlil, situasinya berbalik. “Konsumsi BBM kita sudah mencapai 1,6 juta barrel per hari, sementara lifting minyak hanya sekitar 600 ribu barrel. Jadi, kita mengimpor 1 juta barrel per hari,” ujarnya.
Kondisi ini menekan neraca perdagangan dan melemahkan ketahanan energi nasional.
Satu barrel minyak setara dengan 159 liter. Dengan impor 1 juta barrel per hari, Indonesia mendatangkan sekitar 159 juta liter minyak setiap hari. (*)





