“Kami minta semua pihak awasi agar lahan yang akan dibebaskan tidak dimanfaatkan dulu. Ini demi kemaslahatan bersama, supaya penanganan banjir ini bisa berjalan,” tambahnya.
Kehadiran orang nomor dua di Balikpapan itu disambut antusias oleh warga. Dwi, warga RT 28 yang juga Ketua TP PKK, menyampaikan rasa bangga dan haru karena daerah mereka akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Wilayah kami sudah tergenang banjir sejak 1998. Selama ini kami merasa solusinya sulit sekali. Tapi dengan kehadiran Pak Wakil Wali Kota hari ini, kami merasa ada angin segar. Walau harus menunggu, setidaknya kami punya harapan,” ujar Dwi.
Ia pun berjanji akan menyosialisasikan rencana pemerintah ini kepada warga melalui jalur ibu-ibu PKK. Menurutnya, pendekatan ini efektif karena para ibu lebih intens berkomunikasi dan dapat menjadi penyampai informasi yang baik di lingkungan sekitar.
“Kami akan teruskan informasi ini melalui para ibu, karena mereka biasanya cepat tanggap dan bisa membantu mengedukasi warga lainnya,” tambahnya.

Rencana pengembangan Bendali Wonorejo dan pembangunan saluran air tambahan ini diharapkan dapat menjadi titik balik penanganan banjir di wilayah Perumahan Sosial Kelurahan Batu Ampar, yang selama ini menjadi salah satu titik rawan banjir di Balikpapan Utara.
Komitmen pemerintah kota dan dukungan warga, solusi banjir yang dinanti selama lebih dari dua dekade kini mulai menunjukkan titik terang.