BorneoFlash.com, TANA PASER – Bupati Paser, Fahmi Fadli, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dedikasi serta pengabdian para perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Paser.
Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Paser, yang digelar di Pendopo Lou Bepekat, Kecamatan Tanah Grogot, Kalimantan Timur, Senin (26/5/2025).
“Semoga di usia ke-51 ini, seluruh perawat, khususnya di Paser, semakin matang dan terus berkiprah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tujuannya tentu peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar Fahmi.
Ia menegaskan, perawat merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bidang kesehatan. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga pelayanan kesehatan di pelosok desa.
“Perjuangan para perawat sangat nyata, terlebih saat pandemi Covid-19 lalu. Mereka harus memilih antara mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan pasien atau mundur dari profesi yang mereka banggakan. Itu bukan pilihan mudah,” imbuhnya.
Bupati Fahmi juga mengapresiasi komitmen dan sumpah profesi yang terus dipegang teguh oleh para perawat. Menurutnya, dedikasi mereka bahkan melampaui jam kerja formal, karena banyak di antaranya yang tetap menjalankan peran sebagai pelayan kesehatan bagi keluarga mereka sendiri.
“Di momen bahagia ini, mari kita jadikan semangat HUT PPNI sebagai pengingat untuk terus meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat,” katanya.
Ia juga mendorong agar seluruh tenaga kesehatan di Paser terus berperan aktif dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya di bidang kesehatan. Hal ini selaras dengan program prioritas Paser TUNTAS, terutama poin keempat yang menekankan empati terhadap warga kurang mampu melalui akses layanan kesehatan yang terjangkau.

“Menjangkau masyarakat yang sulit mengakses fasilitas medis, memberikan edukasi kesehatan, hingga mendorong perbaikan sistem layanan yang lebih inklusif adalah bagian dari upaya tersebut,” jelas Fahmi.
Fahmi menegaskan bahwa pelayanan kesehatan harus diberikan secara merata tanpa diskriminasi terhadap latar belakang masyarakat.
“Saya yakin para perawat dan tenaga medis di Paser telah melaksanakan hal tersebut dengan baik. Terbukti dari minimnya laporan atau aduan masyarakat terkait pelayanan medis di daerah ini,” pungkasnya. (*/Adv)