BorneoFlash.com, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengembangkan aplikasi baru untuk mendata dan mengelola penjualan LPG 3 kg oleh sub-pangkalan. Sebelumnya, Pertamina telah menggunakan Merchant Application Pangkalan (MAP) yang memiliki fungsi serupa, namun MAP hanya mencatat pembeli LPG 3 kg sampai tingkat pengecer.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa aplikasi baru ini akan memastikan subsidi LPG 3 kg tepat sasaran. Pertamina akan merancang aplikasi ini dengan tampilan yang lebih sederhana dibandingkan dengan MAP.
“Saat ini kami berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk mengembangkan sistem yang mirip dengan MAP. Kami merancang sistem digital ini agar lebih sederhana dan mudah dipahami oleh sub-pangkalan. Ke depannya, kami akan memastikan semua konsumen terdata,” ujar Heppy saat menemui wartawan di Hakon Ethnic, Jakarta, pada Rabu (7/5/2025).
Heppy menambahkan bahwa Pertamina akan mencatat penjualan LPG 3 kg hingga tingkat konsumen, mengingat status pengecer yang kini sudah berubah menjadi sub-pangkalan.
“Sub-pangkalan wajib mencatat semua pembeli yang mereka layani,” jelasnya.
Meski begitu, Heppy belum menyebutkan secara rinci kapan Pertamina akan meluncurkan aplikasi ini. Saat ini, tim masih menyempurnakan aplikasi tersebut dan segera mengujicobakannya.
Heppy menegaskan bahwa Pertamina merancang aplikasi ini untuk memastikan distribusi subsidi LPG 3 kg tepat sasaran, dengan mencatat seluruh konsumen LPG 3 kg. (*)