“Jika konektivitas ini terwujud, maka waktu tempuh antardaerah dapat dipangkas secara signifikan, yang berdampak langsung pada kelancaran distribusi kebutuhan pokok, seperti ikan, sayuran, dan komoditas penting lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Rudy menyampaikan harapannya terhadap kepemimpinan Sri Juniarsih Mas dan Gamalis agar mampu meninggalkan legacy pembangunan yang dirasakan masyarakat, terlebih dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau yang mencapai sekitar Rp5,2 triliun.
“Yang dibutuhkan masyarakat bukan sekadar pencitraan, melainkan kepemimpinan yang menghadirkan program nyata dan membawa manfaat langsung,” tegas Rudy.
Ia juga mengingatkan pentingnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berpihak pada masyarakat, baik dari sisi pembangunan fisik (infrastruktur) maupun sosial (suprastruktur).
Rudy mendorong agar proses perencanaannya tidak dilakukan secara biasa-biasa saja.
“Jika perencanaannya dilakukan dengan cara biasa, maka hasilnya pun akan biasa. Diperlukan inovasi dan terobosan besar agar hasilnya benar-benar maksimal. Prinsip ini berlaku tidak hanya untuk Berau, tetapi juga bagi kabupaten dan kota lainnya di Kalimantan Timur,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut dilantik pula sejumlah tokoh perempuan daerah untuk masa jabatan 2025–2030, yakni Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Ketua TP Posyandu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), serta Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Berau.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kaltim, Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman, Wakapolda Kaltim, Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni, serta sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kabupaten Berau, dan tamu undangan lainnya. (*)