PT KPB Konsisten Jalankan ODM untuk Kawal Keselamatan dan Progres RDMP Balikpapan-Lawe-Lawe

oleh -
Editor: Janif Zulfiqar
PT KPB terus menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN), pada Minggu (13/4/2025). Foto: HO/PT KPB
PT KPB terus menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN), pada Minggu (13/4/2025). Foto: HO/PT KPB

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) terus menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN).

 

Salah satunya melalui pelaksanaan On Duty Management (ODM), yakni kunjungan lapangan oleh jajaran manajemen yang dilaksanakan rutin setiap akhir pekan dan hari libur nasional. 

 

Inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi Safety Leadership Program (SLP 4.0) yang telah dijalankan PT KPB sejak akhir tahun 2022 di Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe.

 

Dengan mengusung semangat Leadership in Action: Safety and Progress United, kegiatan ODM menjadi salah satu upaya strategis untuk memastikan bahwa aspek K3 dan progres proyek berjalan seiring dan selaras dengan target yang telah ditetapkan.

 

“Kami percaya bahwa kepemimpinan harus hadir langsung di garis terdepan. ODM adalah wujud nyata komitmen manajemen untuk mengawal proyek strategis nasional ini dengan mengedepankan aspek keselamatan, serta membangun komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan seluruh pekerja,” ungkap Bambang Harimurti, Direktur Utama PT KPB.

 

Dalam pelaksanaannya, ODM dijalankan oleh sepuluh tim secara bergiliran setiap pekan. Masing-masing tim terdiri dari sebelas personel yang dipimpin oleh satu orang Vice President (VP), didampingi oleh dua hingga tiga Manager, serta perwakilan level Assistant Manager, Lead of, dan Section Head atau setara.

 

Tidak hanya melakukan pengawasan teknis terhadap aktivitas proyek, Tim ODM juga terlibat langsung dalam komunikasi dua arah dengan para pekerja dan kontraktor melalui aktivitas seperti morning greeting, shake hand and call name campaign, listening tour, serta safety walk and talk (SWAT). 

 

Baca Juga :  Catatan Akhir Tahun SMSI 2024: Pendidikan Berpikir Kritis Menunjang Jurnalisme Berkualitas 

Kegiatan ini diyakini dapat memperkuat budaya keselamatan kerja sekaligus meningkatkan kepekaan terhadap potensi risiko yang mungkin timbul di lapangan.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.