BorneoFlash.com, JAKARTA – Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa pemerintah akan menjadikan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 sebagai kebijakan afirmasi terakhir.
Awalnya, pengangkatan ini direncanakan pada Oktober 2025, tetapi pemerintah telah mempercepat jadwalnya. Kebijakan afirmasi ini memungkinkan tenaga honorer diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tanpa melalui tes.
“Pengangkatan ASN melalui jalur afirmasi ini akan menjadi yang terakhir. Ke depan, semua calon ASN (CASN) harus mengikuti seleksi reguler,” ujar Hasan saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025). Ia menjelaskan bahwa pemerintah menghapus kebijakan ini agar seluruh CPNS direkrut berdasarkan kompetensi dan kebutuhan negara.
Hasan menekankan pentingnya seleksi berbasis kompetensi karena ASN akan bekerja dalam sektor pelayanan publik dalam jangka panjang, berbeda dengan jabatan politik yang bersifat sementara.
“Kalau politisi seperti saya, lima tahun bisa selesai. Bahkan enam bulan atau tiga bulan pun bisa hilang. Tapi ASN akan bekerja selama puluhan tahun,” kata Hasan. “Oleh karena itu, kita membutuhkan tenaga yang kompeten, analisis jabatan yang tepat, dan penempatan sesuai dengan kebutuhan pemerintahan saat ini.”
Hasan juga mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap rekrutmen CASN sebagai sekadar peluang kerja tahunan.
“Setiap lowongan yang dibuka harus diisi oleh individu yang memiliki kompetensi yang memadai. Jangan terburu-buru, jangan gegabah,” tegasnya.
Pemerintah telah mempercepat jadwal pengangkatan CASN 2024 dari Oktober 2025 menjadi Juni 2025. Begitu pula pengangkatan PPPK yang awalnya dijadwalkan pada Maret 2026, kini dipercepat menjadi Oktober 2025.
“Pelaksanaannya menyesuaikan kesiapan masing-masing kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah. Ada yang bisa dilakukan bulan depan, ada yang Mei, ada juga yang Juni. Tapi paling lambat harus selesai pada Juni,” tutup Hasan.(*)