BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, mengajak sekolah-sekolah di kota ini untuk menggelar acara perpisahan Siswa dengan konsep yang lebih sederhana dan inklusif.
Ia menyoroti tren perpisahan siswa yang kerap digelar di hotel atau gedung mewah, yang dinilainya bisa menjadi beban bagi orang tua siswa.
“Kegiatan semacam ini perlu ditinjau ulang. Bukan soal mampu atau tidak, tapi apakah ini benar-benar bermanfaat. Saya kira akan lebih baik jika perpisahan tetap dilakukan di lingkungan sekolah,” ujar Rahmad Mas’ud kepada media.
Menurutnya, perpisahan seharusnya menjadi momen kebersamaan yang bisa diakses oleh semua siswa tanpa terkendala biaya.
Jika acara dilakukan di tempat mewah dengan biaya yang ditanggung oleh orang tua, dikhawatirkan akan membebani orang tua terutama bagi keluarga yang kurang mampu.
Ia juga menegaskan bahwa tradisi wisuda seharusnya lebih relevan untuk jenjang perguruan tinggi, bukan untuk tingkat TK, SD, atau SMP.
“Wisuda itu tradisi akademik untuk perguruan tinggi. Untuk sekolah, lebih baik kita buat acara yang lebih bermanfaat dan tidak sekadar seremonial,” tambahnya.
Sebagai alternatif, Rahmad menyarankan agar sekolah menggelar acara perpisahan di lingkungan sekolah dengan konsep yang lebih edukatif dan berkesan.
Dengan cara ini, siswa akan lebih menghargai sekolahnya dan tidak menjadikan kemewahan sebagai tolok ukur keberhasilan.
Ia pun berencana berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan untuk membahas kebijakan terkait.
“Saya akan bicara dengan Kepala Dinas Pendidikan, supaya ada regulasi yang lebih jelas agar perpisahan siswa tidak menjadi ajang pemborosan, tetapi tetap menjadi momen berharga bagi siswa,” tutupnya.
