BorneoFlash.com, JAKARTA – Kasus korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina 2018-2023 masih terus dikembangkan penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung). Penyidik sudah menetapkan sembilan orang tersangka.
Terkini, pada Jumat (28/2), Kejagung menggeledah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Cilegon, Banten. Namun, belum ada hasil yang disampaikan Kejagung.
Berikut ini perkembangan terbaru kasus korupsi minyak mentah, yang dikutip BorneoFlash.com berdasarkan rangkuman CNNIndonesia.
Sembilan tersangka
Hingga saat ini sudah ada sembilan tersangka dalam kasus korupsi tersebut.
Para tersangka terdiri dari enam pihak Pertamina, yaitu:
- Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga
- Edward Corne selaku VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga
- Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock and Product Optimalization PT Kilang Pertamina Internasional,
- Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
Dan tiga tersangka dari pihak swasta
- Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.