BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) bergerak cepat dalam menyambut implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Program ini akan mulai dilaksanakan pada 17 Februari 2025 dan memerlukan kesiapan pasokan bahan pangan yang memadai.
Dalam Rapat Koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Deputi Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa Kaltim masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan bahan pangan, khususnya sayuran.
“Saat ini, sebagian besar pasokan sayuran di Kaltim masih bergantung pada suplai dari Pulau Jawa. Sementara itu, dalam setiap satuan pelayanan MBG, dibutuhkan setidaknya 300 kilogram sayuran untuk sekali memasak bagi 3.000 anak,” ujarnya.
BGN telah menetapkan anggaran sekitar Rp15.000 per anak untuk program ini.
Namun, Kaltim memiliki indeks harga bahan pangan yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, sehingga diperlukan penyesuaian kebijakan untuk memastikan efektivitas program.
“Oleh karena itu, setiap daerah perlu memberikan bukti pembelian bahan pangan yang digunakan. Langkah ini penting agar apabila ada kebutuhan penyesuaian anggaran, terdapat dasar yang jelas untuk pengambilan keputusan,” tegas Tigor.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menegaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi Kaltim bukan pada sisi permintaan, melainkan pada ketersediaan pasokan bahan pangan.