BorneoFlash.com, OPINI – Di antara tumpukan buku yang berdebu, di antara halaman-halaman yang menguning oleh waktu, takdir diam-diam bersarang.
Ia menunggu, mengendap, mengawasi manusia yang melintas, berharap ada tangan yang menyentuh, mata yang membaca dan pikiran yang terbuka.
Takdir sebuah pustaka tidak pernah sederhana. Kadang, ia terabaikan di sudut perpustakaan yang sunyi, kadang ia terbuka di tangan seorang bocah yang kehausan akan makna.
Seperti angin yang berembus dari masa lalu, sebuah buku bisa menemukan pembacanya dengan cara yang tak terduga—dan dari sana, mengubah jalannya kehidupan.
Perjumpaan yang Mengguncang Takdir
Synopsis of Elementary Results in Pure and Applied Mathematics judul buku itu. Tidak Istimewa, ada banyak buku sejenis di masanya yang juga membahas aneka proposisi, teorema, dan metode dasar matematika.
Di tahun 1880 di Inggris masa itu, kemunculan buku tersebut bukan perkara monumental apalagi jika dibandingkan dengan gairah revolusi industri yang disentak penyempurnaan mesin uap oleh James Watt di penghujung abad 18.
Ia hanyalah kumpulan ribuan teorema dan proposisi yang dituliskan dengan ringkas, nyaris tanpa penjelasan.