BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pembangunan Tugu Pesut di simpang Lembuswana Kota Samarinda menjadi sorotan publik setelah desainnya dianggap tidak sepenuhnya menyerupai bentuk pesut serta anggaran yang mencapai Rp1,2 miliar, berbagai kritik pun bermunculan terkait kedua isu tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, memberikan klarifikasi mengenai konsep yang diusung dalam pembuatan tugu tersebut.
Menurutnya, Tugu Pesut dirancang dengan pendekatan seni kontemporer yang lebih menekankan pada elemen siluet daripada bentuk yang realistis.
“Tugu ini dirancang dengan konsep seni kontemporer yang menonjolkan siluet sebagai elemen utama, bukan bentuk realistis. Pendekatan ini bertujuan menciptakan visual yang unik dan modern, sekaligus memberikan nilai estetika yang berbeda,” ujarnya pada Jumat (31/1/2025).
Deni juga menegaskan bahwa tugu ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga makna simbolis yang erat kaitannya dengan identitas Kota Samarinda, khususnya dengan Sungai Mahakam.
“Landmark ini dibuat untuk memperkuat hubungan simbolis antara Samarinda dan Sungai Mahakam. Kami ingin menciptakan ikon kota yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki pesan mendalam mengenai karakter kota ini,” tambahnya.
Mengenai anggaran pembangunan yang mencapai Rp1,2 miliar, Deni mengakui adanya kekhawatiran masyarakat terkait hal tersebut.
Namun, DPRD Samarinda berkomitmen memastikan penggunaan anggaran dilakukan dengan transparansi dan efisiensi.
“Kami telah meminta laporan rinci dari pihak eksekutif mengenai anggaran pembangunan tugu ini. Kami pastikan dana tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat dipertanggungjawabkan secara optimal,” tegasnya.
Deni juga mengimbau masyarakat untuk memahami konsep seni yang mendasari pembangunan Tugu Pesut dan melihatnya sebagai bagian dari identitas kota yang membanggakan.
“Saya mengajak masyarakat untuk menyambut proyek ini dengan pandangan positif. Mari kita bersama-sama merawat Tugu Pesut ini sebagai simbol kebanggaan dan keunikan Kota Samarinda,” pungkasnya.