Kondisi IKN Dicap Tidak Terawat, Warga Sepaku Beri Penjelasan soal Tanaman Liar

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Tanaman merambat di IKN tepatnya di Plaza Seremoni sempat viral karena dinggap tumbuh liar sehingga berkesan tidak terawat. (Foto: IKN.ID)
Tanaman merambat di IKN tepatnya di Plaza Seremoni sempat viral karena dinggap tumbuh liar sehingga berkesan tidak terawat. (Foto: IKN.ID)

BorneoFlash.com, NUSANTARA – Video viral yang memperlihatkan kondisi IKN yang dianggap tidak terawat karena banyak tanaman liar yang tumbuh menuai beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian besar mengkritik kondisi tersebut dan mempertanyakan kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

 

Muhammad Rizki, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, mengetahui adanya tanaman merambat di area jembatan atau jalur pejalan kaki yang terbuat dari kayu di Plaza Seremoni. Namun, ia tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut karena menurutnya tanaman itu masih dalam kondisi wajar.

 

“Masih normal menurut saya. Saya baru tahu juga ternyata ada video viral tentang itu,” kata Rizki, yang sering mengunjungi lokasi IKN.

 

Sementara itu, Nur Cholis, warga Kecamatan Sepaku lainnya, menyebut tanaman yang tampak tumbuh liar itu adalah tanaman kacang. “Memang terlihat seperti merambat atau tumbuh liar, tetapi tanaman tersebut memang dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

 

Cholis, yang bekerja di bidang transportasi, menambahkan bahwa tanaman kacang tersebut juga ditemukan di area proyek lainnya, seperti di jalan tol. “Tanaman kacang memang seperti itu. Dari informasi Bagian Penghijauan IKN, kalau tanamannya sudah terlalu tinggi, baru akan dipangkas,” jelasnya.

 

Bahkan, jika tidak mencapai ketinggian yang mengganggu, tanaman itu akan dipangkas setelah panen. “Kalau perlu, nanti setelah panen, saya bisa bawakan kacangnya untuk Masnya,” katanya dengan tertawa.

 

Nur Cholis juga mengetahui tentang video viral tersebut yang menampilkan tanaman liar di IKN, sehingga menimbulkan kesan bahwa kawasan tersebut tidak terawat. Ia menyayangkan apabila hal tersebut dipolitisasi. “Ya, memang dari dulu ada saja yang tidak suka dengan IKN,” pungkasnya. (*)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.