BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Sebagai mitra kerja Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mengusulkan anggaran sebesar Rp 700 juta, untuk peningkatan sarana dan prasarana puskesmas baru ulu, yang menjadi keluhan warga Balikpapan Barat.
Komisi IV DPRD Kota Balikpapan melakukan tinjauan, untuk memastikan pelayanan kesehatan warga Balikpapan Barat ini benar-benar membutuhkan peningkatan pelayanan.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali saat memimpin tinjauan tersebut mendorong peningkatan pelayanan sarana dan prasarana, baik dari segi pelayanan, kekurangan dokter termasuk lahan parkir yang belum memadai. “Masih banyak keluhan masyarakat terkait sarana dan prasarananya yang belum memadai. Tujuan kita kan melihat bagaimana pelayanan itu bisa baik, untuk masyarakat,” jelasnya kepada awak media, pada hari Selasa (14/1/2025).
Puskesmas ini memberikan pelayanan 24 jam, sehingga sarana dan prasarana harus turut menunjang. Oleh karena itu, kedatangan Komisi IV DPRD Kota Balikpapan untuk melakukan sinkronisasi dengan pihak puskesmas dan dinas kesehatan kota balikpapan.
“Kita berharap dengan kelengkapan sarana dan prasarana. Termasuk, kekurangan dokter. Kita coba nanti dengan dinas kesehatan untuk pengadaan dokter, sehingga pelayanan 24 jam dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sarana yang akan ditambah diantaranya sarana ruang kerja, praktek dokter, poli serta parkir. DKK sudah mengusulkan anggaran untuk penambahan sarana tersebut. Meskipun, secara bertahap dikarenakan keterbatasan anggaran. Namun setidaknya tahapan sudah berjalan.

“Sebagai mitra kita akan mengawal kebijakan yang bisa kita dorong untuk melengkapi pelayanan menjadi baik dan berjalan lancar. Kita terus mendorong pelayanan kesehatan di Kota Balikpapan berjalan dengan baik untuk masyarakat,” katanya.
Sementara Kepala DKK Balikpapan, Alwiati menyampaikan DKK Kota Balikpapan telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 700 juta untuk meningkatkan sarana dan prasatana, yakni ruang rawat inap.”Kita sudah mengusulkan dokter, kita sudah masukkan cuman nggak banyak yang mau. Jadi ada pengadaan melalui BLUD,” ungkapnya.