Angka Golput Masih Tinggi di Pilkada Balikpapan 2024, Partisipasi Pemilih Meningkat

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Komisioner Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Balikpapan, Suhardi. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Komisioner Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Balikpapan, Suhardi. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, terus melakukan upaya secara maksimal, untuk meningkatkan partisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.

 

Namun, angka Golongan Putih (Golput) pada Pilkada 2024 di Kota Balikpapan masih menunjukkan angka yang cukup signifikan. Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 520.986, sekitar 205.562 pemilih atau 39,46 persen tidak menyalurkan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah.

 

Hal ini disampaikan Komisioner Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Balikpapan, Suhardi, kepada media, pada hari Senin (9/12/2024).

 

Dia mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama tingginya golput adalah karakteristik geografis Balikpapan yang dihuni banyak pekerja, yang sering kali tidak berada di tempat saat pemungutan suara. Ada warga yang bekerja di luar kota atau warga berpindah-pindah tugas bekerja, sehingga tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

 

Selain itu, Suhardi juga menyebutkan adanya apatisme politik di kalangan sebagian masyarakat. Termasuk kesadaran politik yang rendah serta faktor cuaca, seperti hujan deras yang turun beberapa saat sebelum waktu penutupan TPS, turut mempengaruhi tingkat partisipasi. Banyak pemilih yang memilih untuk tidak datang ke TPS karena faktor ini.

 

Meski demikian, partisipasi pemilih di Pilkada kali ini mencatatkan angka positif. Sebanyak 315.424 pemilih atau 60,53 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) menggunakan hak suaranya, meski sedikit menurun dibandingkan dengan target awal yang diharapkan lebih dari 60 persen. 

 

Namun, angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan Pilkada 2020 yang hanya mencatatkan partisipasi sebesar 59,48 persen. Untuk meningkatkan partisipasi lebih lanjut, KPU Balikpapan terus memaksimalkan anggaran untuk kampanye sosialisasi yang lebih luas. 

Baca Juga :  Komisi III DPRD Balikpapan Kenalkan Formasi Baru Kepada DPU Balikpapan

 

“Kami menggandeng berbagai organisasi keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah dan organisasi lainnya untuk membantu menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat agar tidak golput,” kata Suhardi.

 

Meskipun berbagai langkah persuasif dan preventif telah diambil, tantangan besar dalam meningkatkan partisipasi masyarakat tetap ada. KPU berharap di masa depan dapat terus berinovasi dalam mengatasi fenomena golput, yang bukan hanya disebabkan oleh faktor teknis, tetapi juga oleh budaya politik yang berkembang di masyarakat.

 

Suhardi menambahkan, sosialisasi yang dilakukan oleh KPU tidak bertujuan untuk mendukung calon tertentu, melainkan untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih mereka dan mengurangi angka golput. “Kesuksesan Pilkada seharusnya diukur dari sejauh mana masyarakat terlibat aktif dalam pemilihan,” ujarnya.

 

Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono, menyatakan bahwa angka golput masih tinggi pada Pilkada 2024, namun demikian hasil sosialisasi yang dilakukan tetap memberikan dampak positif. “Kami sudah menyasar berbagai kelompok, termasuk pemilih pemula, perempuan, penyandang disabilitas, dan organisasi keagamaan, sebagai strategi untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” pungkasnya. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.