BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemimpin Umum Presisi News, Egi Hendrawan, menanggapi tegas kritik yang dilontarkan oleh anggota DPR RI Dedy Sitorus dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait seruan pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam wawancara eksklusif, Egi menilai kritik tersebut tidak didasarkan pada fakta yang komprehensif dan cenderung mengabaikan berbagai prestasi yang telah diraih Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo, Rabu (27/11/2024).
Menurut Egi, kinerja Polri di era Jenderal Listyo telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, khususnya dalam aspek kepercayaan publik dan reformasi internal.
“Kalau berbicara soal hukum, mari kita lihat fakta dan data secara keseluruhan. Penegakan hukum di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan hasil signifikan, terutama dari sisi kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” ujar Egi.
Sebagai bukti, Egi mengutip hasil survei terbaru yang menunjukkan lonjakan kepercayaan publik terhadap Polri.
“Data survei Mei hingga Juni 2024 mencatat kepercayaan masyarakat terhadap Polri mencapai 73,1%. Angka ini meningkat dari 66% pada Agustus 2023 dan 71% pada Desember 2023. Ini bukti nyata bahwa reformasi internal Polri berjalan di jalur yang benar,” tegasnya.
Egi menekankan pentingnya kritik yang konstruktif dan berbasis data untuk mendorong kemajuan institusi, bukan justru merusak citra tanpa memberikan solusi konkret.
“Jangan hanya mengkritik tanpa memahami data yang ada. Kita harus bijak dalam menilai kinerja. Apa yang dilakukan Jenderal Listyo Sigit telah memberikan hasil nyata, mulai dari penguatan reformasi hingga peningkatan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi upaya Kapolri dalam membangun citra positif Polri melalui pendekatan humanis dan program reformasi yang lebih transparan.
Pernyataan Egi mendapat perhatian luas di tengah perdebatan mengenai efektivitas kepemimpinan Polri. Kritik dari Dedy Sitorus dan Hasto Kristiyanto dinilai sebagian pihak sebagai bagian dari dinamika politik yang tidak terlepas dari kepentingan tertentu.
Egi mengingatkan pentingnya objektivitas dalam menilai kinerja institusi negara.
“Kapolri telah membawa perubahan besar di tubuh Polri, dan itu tidak bisa diabaikan begitu saja. Jangan sampai kritik hanya menjadi alat politik yang tidak berdampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.
Pernyataan Egi menambah dimensi baru dalam diskusi mengenai stabilitas dan efektivitas kepemimpinan Polri. Publik kini dihadapkan pada refleksi terhadap fakta dan data yang menunjukkan tren positif di bawah Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (*)