Pada peringatan Hari Santri tahun ini, Kementerian Agama mengusung tema menyambung juang merengguh masa depan. “Tema ini mengingatkan kita bahwa seorang santri mempunyai tugas, untuk melanjutkan perjuangan kyai ketika kyai wafat,” katanya.
Para santri memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah, demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. “Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena,” terangnya.
Masa depan Indonesia ada di pundak kalian maka berharap ini juga menjadi momentum, untuk memperkuat komitmen semua khususnya para santri dengan merengkuh masa depan dengan mengujudkan cita-cita bangsa.
“Kepada para santri, saya berpesan rangkulah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Mari kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, terus melakukan inovasi dan kontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia,” ujarnya.
Peringatan hari santri di rangkai dengan penampilan para santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Balikpapan, diantaranya menampilkan seni bela diri dari pagar nusa.
Apel dihadiri perwakilan Forkopimda, tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan, kementerian agama, wakil ketua DPRD Balikpapan serta organisasi dari PCNU Balikpapan. Sebagai peserta apel dari perwakilan para santri dari beberapa pondok pesantren di Balikpapan, guru ngaji serta lembaga islam lainnya.