BorneoFlash.com, TANA PASER – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, Zulkifli Kaharuddin, menyatakan bahwa sistem drainase di Kabupaten Paser masih memerlukan penanganan khusus guna mengantisipasi banjir, terutama saat memasuki musim penghujan.
Masalah ini dinilai semakin krusial di beberapa wilayah, khususnya di kota Tanah Grogot dan sekitarnya.
“Banjir ini bukan masalah setahun dua tahun, tapi sudah belasan tahun. Masalahnya kompleks, baik itu karena peningkatan jumlah penduduk, sistem drainase yang masih kurang, maupun faktor lainnya,” ungkap Zulkifli, yang akrab disapa Zoelkahar, pada Selasa (15/10/2024).
Menurutnya, banjir di daerah tersebut bukanlah fenomena baru. Banjir hampir selalu terjadi setiap tahun, dan solusinya memerlukan langkah-langkah strategis, termasuk perbaikan sistem drainase.
Zoelkahar menekankan bahwa hanya sebagian kecil dari drainase di Tanah Grogot yang masih berfungsi dengan baik, sehingga perlu perhatian serius, terutama di wilayah Jone yang memerlukan resapan air tambahan.
“Sistem drainase kita di Grogot ini perlu penanganan khusus, karena tersisa beberapa persen saja yang berfungsi. Jadi perlu ada resapan air, khususnya di daerah Jone,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa membuka kanal atau irigasi baru saja tidak akan cukup untuk mengatasi masalah banjir tersebut. Menurutnya, perlu ada kajian lebih mendalam untuk menemukan penyebab utama banjir sebelum mencari solusi lainnya.
“Pada intinya, sistem drainase dulu yang diperbaiki, kemudian mencari penyebab lainnya. Baru setelah itu kita bisa mencari solusi lanjutan jika banjir masih terus terjadi,” jelas Zoelkahar.
Selain perbaikan sistem drainase, Zoelkahar juga mendorong setiap RT untuk menggalakkan pembersihan selokan air di wilayah masing-masing. Hal ini dinilai akan memberikan dampak positif dalam upaya mencegah banjir.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam menangani banjir di daerah. Apa yang telah dilakukan kemarin sudah baik, namun kita akan memperkuat upaya ini dengan didukung penganggaran yang lebih signifikan,” tutupnya.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kabupaten Paser setiap tahunnya. (*/Adv)