Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni mengatakan bahwa kegiatan ini bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Mengingat, Kalimantan Timur menjadi mitra strategisnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita ingin dunia luar mengenal Kalimantan Timur. Jadi diplomasi dengan negara luar bagi Kaltim, sebenarnya adalah bagian dari sejarah,” katanya.
Pasalnya, sejak kerajaan hindu tertua, kesultanan kutai kartanegara itu sudah membangun hubungan baik dengan dunia luar, bisa dilihat dari peninggalan yang ada di museum mulawarman itu dari berbagai benua ada disana.
“Melalui forum ini, kita ingin juga menghadirkan bagaimana olahraga masyarakat itu dikenal lewat forum ini, sehingga Kaltim tidak hanya dikenal dengan penyelenggaraan event bersifat pemerintah tetapi juga sebagai tempat untuk pengembangan olahraga masyarakat,” katanya.
Kalimantan Timur membuat sebuah catatan sejarah baru dengan pagelaran World Walking Day yang sukses menghadirkan kurang lebih 15 peserta. “Pertama kali dipusatkan di Indonesia dan lokasi di Balikpapan Kalimantan Timur,” imbuhnya.
Begitu juga dengan TAFISA Southeast Asian Forum Tahun 2024, yang pertama kali di gelar di Indonesia bertempat di Kaltim. “Ini menjadi sebuah catatan sendiri bagi Kaltim, untuk ikut berkontribusi menjadikan TAFISA Southeast Asian Forum Tahun 2024 bisa terus berlanjut di waktu berikutnya,” ungkapnya.
Ditambah dengan TAFISA Leadership Workshop yang pertama kali digelar di Kaltim mewakili Indonesia. “KORMI luar biasa merancang semua ini, yang dimulai pertama kali di Kaltim dan kedepan tidak berhenti sampai disini. TAFISA Southeast Asian Games juga nantinya dimulai pertama kali di Kaltim,” sebutnya.
Sekda Provinsi Kaltim berharap pemerintah semakin memberikan ruang kepada masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan olahraga. Pemerintah sudah mempunyai banyak ruang publik, tinggal bagaimana mengaktivasi ruang-ruang itu tidak saat car free day, tetapi lewat teman-teman KORMI bekerja sama dengan semua pihak, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terus aktif bahwa berprestasi itu tidak hanya di olahraga prestasi, tetapi juga ada pilihan untuk berprestasi di olahraga rekreasi dan masyarakat.
Mungkin masyarakat banyak tidak mengetahui olahraga masyarakat, misalnya dance itu bukan sekedar hobi tapi juga olahraga rekreasi. “Olahraga rekreasi uniknya membangun kebugaran, kesehatan dan kebersamaan. Kompetisi tidak menjadi hal utama, walaupun juara itu menjadi hal yang wajar dalam setiap lomba,” pungkasnya.
TAFISA Southeast Asian Forum (TSAF) Tahun 2024, dirangkai dengan pameran UMKM yang menyajikan produk-produk unggulan Kaltim.