“Ini harus kita dorong terus, karena dengan begitu kita benar-benar meletakkan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan sampai 25 tahun ke depan,” katanya.
Mahendra mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung bulan inklusi keuangan. Ini sebagai komitmen kita ke depan bahwa jasa keuangan mempunyai komitmen penuh, untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian di sektor jasa keuangan.”Kita harus berada di depan untuk menumbuhkan ekonomi bagaimana langkah, arah dan gerak,” ujarnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi mengajak para pembuat keputusan di seluruh pelaku Jasa Keuangan untuk bersama-sama tidak hanya mengedepankan penjualan, tetapi juga mengedepankan faktor edukasi.
“Bagaimana kita bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat sesuai dengan tujuan kita, untuk memberikan kemudahan akses dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya menggugah bapak ibu semua supaya bersama-sama meramu program edukasi di setiap daerah, supaya semua daerah rata mendapatkan perhatian, mendapatkan program akses literasi dan inklusi yang bertanggung jawab, sehingga tidak ada daerah yang belum mendapatkan program literasi.
“Di tengah era teknologi saat ini berbagai kemudahan teknologi sangat memudahkan masyarakat tetapi juga ada resiko yang harus kita hadapi. Bagaimana masyarakat ini bisa terekspos dengan berbagai tawaran investasi ilegal, produk keuangan ilegal yang sangat membahayakan dan mengganggu kita semua. Mari kita bersama-sama di perusahaan harus mengedepankan tanggung jawab kita secara sosial kepada masyarakat,” serunya.
Bulan Inklusi Keuangan merupakan salah satu wujud implementasi Gerakan Nasional Cerdas Keuangan atau Gencarkan yang telah dicanangkan pada bulan Agustus lalu dan diharapkan dapat mendorong mencapai target diskusi keuangan sebesar 98% di tahun 2045.
Bulan inklusi keuangan dilaksanakan di 158 kabupaten kota dengan total 341 kegiatan yang didukung oleh seluruh kantor OJK. “Bagaimana kita masukkan gerakan nasional cerdas keuangan menuju masyarakat Indonesia yang semakin sejahtera dan produktif dan bagaimana kita bersama-sama bahu membahu, untuk mewujudkan ini semua dengan kerjasama yang baik antara kita semua,” pungkasnya.