BorneoFlash.com, PENAJAM – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) terus mengembangkan beragam program pemberdayaan masyarakat (PPM/CSR) di wilayah operasi kerjanya.
Berkolaborasi dengan ibu-ibu dari koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM) sebagai mitra binaan CSR, PHKT menjalankan Program PUSAKA (Pemanfaatan Ulang Sabut Kelapa), yaitu membuat kriya limbah sabut kelapa di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Dalam Program PUSAKA, perusahaan dan koperasi melihat potensi pengembangan sabut kelapa sebagai solusi atas persoalan limbah kelapa yang berlimpah untuk diolah menjadi produk yang bernilai tinggi, seperti pupuk organik hingga kerajinan.
Head of CRC Zona 10 Dharma Saputra menjelaskan bahwa kecamatan Penajam memiliki luasan tanaman kelapa yang terbesar di Kabupaten PPU.
“Pengolahan sabut kelapa di program PUSAKA merupakan wujud inovasi sosial dan lingkungan yang dapat memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat, serta mengurangi dampak lingkungan berupa pengurangan emisi dan limbah,” jelas Dharma.
Menurutnya, memiliki limbah sabut kelapa yang besar berarti juga memiliki potensi risiko kebakaran karena limbah ini mudah terbakar dan juga potensi untuk meningkatkan nilai limbah.
“Oleh karena itu, program ini merupakan upaya untuk melakukan pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi produk turunan serta bekerja sama dengan KIM untuk membentuk learning center dan pemberdayaan kelompok perempuan melalui pelatihan variasi produk kriya sabut kelapa,” ujarnya.