PHKT Dukung Kemandirian Pangan di PPU, Manfaatkan Limbah Serbuk Kayu untuk Budidaya Jamur

oleh -
Editor: Ardiansyah
Program Semai Jamur dengan Cerdas dan Berwawasan Pangan (Semur Cendawan). Program CSR dari PT PHKT yang berhasil menjadi satu-satunya pusat pengembangan dan pembelajaran (learning center) jamur di Kabupaten PPU. Foto: HO/PHKT
Program Semai Jamur dengan Cerdas dan Berwawasan Pangan (Semur Cendawan). Program CSR dari PT PHKT yang berhasil menjadi satu-satunya pusat pengembangan dan pembelajaran (learning center) jamur di Kabupaten PPU. Foto: HO/PHKT

Program-program CSR Perusahaan, lanjut Dharma, senantiasa mendorong peningkatan kapasitas dan kemandirian penerima manfaat langsung maupun tidak langsung. Penetapan Program Semur Cendawan sebagai pusat pembelajaran budidaya jamur berdasarkan pada surat edaran Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten PPU.

 

Berbagai inovasi yang dikembangkan dalam program ini, antara lain berupa intensifikasi pertanian di lahan pekarangan melalui pembangunan apartemen jamur, pembentukan pusat pembelajaran, Model Bisnis Kemitraan Plus bersama Masyarakat (Mitra Plusma), Olahan Produk Jamur, serta penerapan teknologi sederhana yaitu Sterilisasi Media Jamur Dalam Bejana (SEMENJANA), Pengkabut Rumah Cendawan dengan Terencana (BUMANTARA), dan Kompor Minyak Jelantah dengan Blower Tenaga Surya (KOMJEN BOSURYA ). 

 

“Kehadiran pusat pembelajaran di program ini menjadi media pembelajaran kolektif kelompok atau masyarakat yang ingin memiliki komoditas penyangga di pekarangan melalui budidaya jamur tiram dan hortikultura,” kata Dharma.

 

Ketua Kelompok Bintang Jamur, Abdul Wahab, mengungkapkan bahwa dulu dirinya menjalankan produksi jamur dengan cara konvensional. Namun, sejak ada pendampingan dari PHKT pada tahun 2022, budidaya jamur mulai memanfaatkan limbah serbuk kayu. 

 

Inovasi ini turut membantu penyelesaian masalah limbah serbuk kayu di desanya, Kelurahan Waru, yang menghasilkan limbah baglog sekitar 36 ton per tahun. Selain membina Kelompok Bintang Jamur, PHKT juga memberdayakan ibu-ibu dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia. 

Program CSR dari PT PHKT yang berhasil menjadi satu-satunya pusat pengembangan dan pembelajaran (learning center) jamur di Kabupaten PPU. Foto: HO/PHKT
Program CSR dari PT PHKT yang berhasil menjadi satu-satunya pusat pengembangan dan pembelajaran (learning center) jamur di Kabupaten PPU. Foto: HO/PHKT

“Sejak dicetuskannya Program Semur Cendawan, pola pikir masyarakat sekitar terhadap permasalahan alih fungsi lahan yang terjadi dapat diubah dengan aksi pemanfaatan lahan yang tersisa melalui kegiatan intensifikasi,” tambah Wahab. 

 

Pengembangan dan kemandirian masyarakat melalui Program Semur Cendawan ini selaras dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.