Program CSR dari PHKT Lahirkan Kawasan Eduwisata Kampung Kopi Luwak di Kalimantan Timur

oleh -
Editor: Ardiansyah
Program Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru, atau disingkat Kapak Prabu, di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: HO/PHKT
Program Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru, atau disingkat Kapak Prabu, di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: HO/PHKT

Penjualan kopi liberika pun memberikan omzet sekitar Rp72 juta per tahun, penghematan modal produksi Rp83 ribu per bulan dari penggunaan panel surya, dan sertifikat PIRT & Halal. Produk Kopi Luwak Liberika memiliki empat diferensiasi produk kopi, yaitu Liberika honey, Luwak Liar Process, Wine, dan Natural Process.

Ke depan, Rindoni berencana membangun sistem pengolahan kopi komunal terpadu dengan mengadopsi pencatatan dari bank sampah.

 

Sistem ini bertujuan menjaga kualitas mutu biji kopi liberika yang dihasilkan, yaitu dengan sistem pengolahan cherry dan green bean satu tempat di rumah kopi kampung kopi luwak Desa Prangat Baru. 

 

Anggota kelompok petani kopi di sana kini sudah memiliki kemampuan untuk menjadi trainer bagi para petani dari desa lain yang memiliki potensi dan tantangan serupa. 

 

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI Dony Indrawan meyakini bahwa hubungan yang harmonis dengan masyarakat di wilayah operasi Perusahaan akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi dan bisnis Perusahaan. 

 

“Oleh karena itu, kami mendukung pengembangan kemandirian masyarakat melalui program-program CSR yang inovatif dan berkelanjutan,” jelas Dony.

 

Menurutnya, kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan serta pemanfaatan potensi lokal sebagai solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program CSR perusahaan, seperti pada Program Kapak Prabu ini dimana perusahaan berhasil mewujudkan kampung eduwisata dan ekologi melalui pendampingan dan pengembangan. 

Program Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru, atau disingkat Kapak Prabu, di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: HO/PHKT
Program Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru, atau disingkat Kapak Prabu, di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: HO/PHKT

Tidak hanya tentang produk kopi, Dony pun menambahkan bahwa Program Kapak Prabu menerapkan teknologi ramah lingkungan, konservasi satwa, hingga wisata berbasis pendidikan bagi masyarakat untuk melestarikan lingkungan. 

 

“Dengan pengembangan menjadi kawasan eduwisata, paradigma masyarakat terhadap luwak juga berubah. Kini masyarakat percaya bahwa luwak harus dilindungi kelestariannya karena menghasilkan hubungan yang mutual sekaligus nilai ekonomi tinggi dari biji kopi yang dimakannya,“ tutup Dony. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.