BorneoFlash.com, JAKARTA – Potensi gempa megathrust di Indonesia, seperti diungkap BMKG, menarik perhatian setelah gempa 7,1 SR di Kyushu, Jepang, pada 8 Agustus.
Gempa ini berpotensi memicu gempa besar di Indonesia yang dapat menyebabkan tsunami.
Pakar Bencana dari Universitas Airlangga, Dr. Hijrah Saputra, mengatakan, “Jika BMKG tidak memberikan penjelasan mendalam, masyarakat akan kurang memahami risiko gempa megathrust ini.”
Hijrah menjelaskan bahwa gempa megathrust terjadi akibat pertemuan lempeng tektonik pada zona subduksi dan menjadi ancaman bagi Indonesia yang dikelilingi patahan besar.
Ia menekankan pentingnya waspada terhadap zona seismic gap seperti di Selat Sunda dan Mentawai Siberut.
“Rekam jejak bencana seperti tsunami Aceh 2004 dan gempa lainnya mengingatkan kita akan potensi bahaya,” tambah Hijrah.
Ia mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan perlengkapan darurat dan pemerintah untuk melakukan simulasi bencana guna mengurangi kepanikan.
Hijrah juga menegaskan perlunya kesiapsiagaan dan belajar dari Jepang mengenai standar bangunan dan sistem peringatan dini untuk menghadapi ancaman bencana. (*)