BorneoFlash.com, SANGA SANGA – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berhasil menambah produksi minyak dan gas bumi melalui penerapan inovasi roughing berupa intervensi tanpa rig untuk memantik sumur yang memiliki aliran alami (natural flow) sehingga sumur-sumur yang sebelumnya sudah berhenti berproduksi dapat mengalirkan migasnya kembali.
Pjs. General Manager Zona 9 Ade Diar Suhendar menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus menerapkan berbagai inovasi dan teknologi yang dapat mendukung perusahaan dalam mempertahankan tingkat recovery dan produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
“Penerapan inovasi roughing merupakan hasil sinergi dengan PT Pertamina (Persero) dan Subholding Upstream Pertamina untuk mendukung tingkat produksi migas yang dikontribusikan oleh Pertamina terhadap produksi migas nasional,” ungkap Ade.
Menurut Ade, penerapan BioEcoFizz dan Pertanofa pada inovasi ini memiliki konsep yang sama, di mana keduanya mengubah air di dalam lubang sumur menjadi busa atau foam, sehingga mengurangi tinggi kolom air dalam sumur dan membuat tekanan hidrostatik berkurang.
“Ketika tekanan hidrostatik berkurang dan lebih rendah dari tekanan reservoir, sumur yang sebelumnya mati akan dapat mengalir kembali,” jelasnya.
Salah satu lokasi penerapan inovasi roughing adalah sumur NKL-1042 yang berhasil memberikan peningkatan produksi sebesar 838 bopd dan 1.027 mscfd.