BorneoFlash.com, UJOH BILANG – Banjir yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sejak 13 Mei 2024 lalu, telah mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah penduduk.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, bergerak cepat dengan mengalokasikan dana awal sebesar Rp 10 juta setiap kampung, untuk membantu upaya pembersihan di 10 kampung yang terdampak banjir.
Bupati Bonifasius menginstruksikan petinggi desa di wilayah terdampak untuk segera melakukan pendataan rumah-rumah yang terkena dampak banjir, meliputi tingkat kerusakan dan jumlah korban terdampak.
Penyaluran bantuan awal ini diprioritaskan untuk rumah-rumah dengan kerusakan parah, dengan pertimbangan untuk mempercepat proses pemulihan hunian bagi para korban yang paling membutuhkan.
Dana bantuan tersebut dialokasikan untuk membantu warga membeli bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk mendukung operasional alat-alat berat dan transportasi dalam proses pembersihan puing-puing sisa banjir dan pengumpulan material bangunan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Mahulu menyadari bahwa keterbatasan dana APBD tidak memungkinkan pemberian bantuan individual secara menyeluruh kepada masyarakat.
Oleh karena itu, selain bantuan awal ini, berbagai upaya lain terus dilakukan, seperti berkoordinasi dengan instansi terkait dan organisasi sosial untuk penggalangan bantuan tambahan, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemulihan pasca banjir.
Biaya operasional Pemerintah Daerah, seperti pembayaran BPJS dan gaji karyawan, juga menjadi prioritas yang harus dipenuhi.
Dana APBD yang terbatas harus dikelola secara berhati-hati dan proporsional untuk menyeimbangkan berbagai kebutuhan, termasuk penanggulangan bencana dan penyelenggaraan pemerintahan.
Bantuan awal ini diharapkan dapat menjadi stimulan awal bagi upaya pemulihan pasca banjir di 10 kampung terdampak.
Sinergi dan partisipasi aktif dari semua pihak, baik pemerintah daerah, instansi terkait, organisasi sosial, maupun masyarakat, sangatlah diperlukan untuk mempercepat proses pemulihan dan membangun kembali kehidupan masyarakat yang terdampak bencana. (Adv/*Prokopim Mahulu)