PT PHM Unjuk Gigi saat Annual Global CSR & ESG Award di Hanoi, Raih Pengakuan Internasional

by -
Editor: Ardiansyah
PT PHM mendapatkan kehormatan tampil sebagai salah satu narasumber di forum internasional The 16th Annual Global CSR & ESG Award 2024 di Hanoi, Vietnam, pada 25 April lalu. Foto: HO/PT PHM
PT PHM mendapatkan kehormatan tampil sebagai salah satu narasumber di forum internasional The 16th Annual Global CSR & ESG Award 2024 di Hanoi, Vietnam, pada 25 April lalu. Foto: HO/PT PHM

BorneoFlash.com, HANOI – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendapatkan kehormatan tampil sebagai salah satu narasumber di forum internasional The 16th Annual Global CSR & ESG Award 2024 di Hanoi, Vietnam, pada 25 April lalu.

 

Selain itu, dalam ajang tersebut, PHM juga menerima penghargaan kategori Excellence in Provision of Literacy & Education untuk Program CSR PHM di bidang pendidikan, yaitu Program Sekolah Negeri Terapung.

 

Pelaksanaan the 16th Annual Global CSR & ESG Award 2024 mengangkat tema ”Generating Meaningful Impact. Unlocking Value” dengan menghadirkan 30 narasumber ahli dari berbagai sektor untuk membahas perkembangan terkini CSR dan ESG. Annual Global CSR & ESG Award merupakan ajang internasional tahunan tingkat Asia Pasifik berupa gelaran Summit dan Award.

 

Perhelatan kali ini dihadiri oleh Pham The Dung selaku Deputy General Director, State of Agency for Technology and Innovation, Ministry of Science and Technology, Vietnam. 

 

Ratusan peserta yang hadir adalah para pakar, praktisi, dan akademisi bidang keberlanjutan yang berasal dari negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Philipina, Thailand, dan Kamboja.

 

Head of Communication CID & Relations PHM, Frans Alexander A. Hukom, yang hadir mewakili PHM sebagai narasumber memaparkan secara komprehensif keunggulan dan keunikan Program CSR bidang lingkungan, yaitu Program Waste to Energy for Community (Wasteco), sebuah upaya pengelolaan sampah dan pemanfaatan gas methane menjadi sumber energi baru terbarukan (EBT).

 

“Program Wasteco merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina guna mendukung penyediaan akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan.”

 

“Sumber EBT, berupa  gas methane, diperoleh melalui pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Kelurahan Manggar, Balikpapan.”

Baca Juga :  26 Februari Nanti Isran Noor Akan Melantik Sejumlah Kepala Daerah di Kaltim

 

“Sumber energi ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat, khususnya pendukung kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” jelas Frans.

 

Program Wasteco, menurut Frans, mengintegrasikan core competency PHM melalui penerapan enam teknologi migas yang diadopsi dalam proses penangkapan dan pendistribusian gas methane, inovasi sosial dan alur proses Wasteco, serta manfaat keberlanjutan yang menyentuh beragam aspek kehidupan. 

 

”Program Wasteco telah berkontribusi terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di aspek pendidikan, lingkungan, pemberdayaan perempuan, sosial budaya, dan ekonomi,” tutur Frans.

 

Saat ini, pemanfaatan gas methane disalurkan ke lebih dari 380 rumah di sekitar TPAS Kelurahan Manggar dengan volume sekitar 820.000 m3/tahun. Manfaatnya dirasakan sekitar 1.500 warga, termasuk di dalamnya 28 UMKM, yang turut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq/tahun.

 

Lokasi Program Wasteco kini berkembang menjadi pusat pembelajaran atau lokasi studi banding bagi pengembangan EBT, baik yang berasal dari institusi atau lembaga pemerintah di dalam negeri maupun luar negeri/skala internasional.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.