BorneoFlash.com, BUNYU – Dalam rangka mendukung peningkatan kinerja keselamatan dan keberlanjutan operasi hulu migas, PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field menggelar Kegiatan Simulasi Tanggap Darurat Level 1 Penanggulangan Kebakaran Dan Evakuasi Masyarakat dilakukan di sekitar fasilitas Stasiun Pengumpul Utama (Main Gathering Station) Lapangan Bunyu pada akhir Desember lalu.
Kegiatan ini melibatkan tim tanggap darurat Perusahaan dan para pemangku kepentingan eksternal di wilayah operasi Perusahaan, antara lain pihak aparat Kecamatan Bunyu, Desa Bunyu Barat, Polsek, Koramil, Puskesmas, tokoh masyarakat, dan masyarakat Pulau Bunyu.
Senior Manager Bunyu Field, Andry Sehang menjelaskan bahwa kemampuan menangani kondisi darurat merupakan elemen penting dalam menjaga keberlangsungan operasi migas yang selamat, andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, serta melindungi keselamatan masyarakat dan lingkungan dari dampak yang ditimbulkan.
”Bagi kami, kegiatan simulasi ini akan mendukung kesiapan perusahaan, khususnya Site Emergency Response Team atau SERT Bunyu Field untuk senantiasa siaga dan terampil dalam menghadapi berbagai kemungkinan keadaan darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata Andry.
Menurutnya, sebagai KKKS, pelaksanaan kegiatan ini menjadi wujud komitmen perusahaan untuk mendukung target produksi migas nasional yang ditetapkan oleh SKK Migas sebesar satu juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030.
“Pelibatan pihak eksternal perusahaan pada simulasi ini akan meningkatkan pemahaman seluruh pemangku kepentingan dan memudahkan koordinasi apabila terjadi keadaan darurat,” ucap Andry.