BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, H Muhaimin menemui para unjuk rasa sopir Angkutan Kota (Angkot) terkait pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi atau Pertalite.
Muhaimin didampingi Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon I Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), Ferry Fernandi dan Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Sri Hartini Anugraha menyampaikan beberapa hal yang menjadi tuntutan para sopir.
“Kan sudah ada kebijakan Pak Wali dengan Pertamina bahwa sopir angkot ini diberikan waktu 2 jam, untuk evaluasi dulu. Mereka dikasih jalur khusus tidak bercampur dengan pengguna kendaraan yang lain di empat SPBU yang telah ditetapkan Pertamina,” jelasnya kepada awak media usai pertemuan dengan sopir angkot, di Balai Kota, pada hari Selasa (12/12/2023).
Muhaimin mengatakan para sopir angkot menuntut untuk bisa mengisi BBM di semua SPBU. ” Tidak mungkin semua SPBU kita berikan, karena memang dengan SPBU tertentu untuk menghindari kemacetan,” terangnya.
Kedua, para sopir tidak menginginkan pengisian SPBU dibatasi waktunya. “Nah itu tidak mungkin,” ungkapnya.
Tuntutan ketiga adalah para sopir saat mengisi BBM di SPBU itu tidak menggunakan aplikasi my Pertamina. “Mereka yang merasa kesulitan akan dibantu Pertamina dan Dishub. Dengan aplikasi itu, diharapkan pengguna BBM sopir angkot itu tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya. Jangan sampai dimanfaatkan mereka yang tidak berhak menggunakan BBM subsidi tersebut,” jelasnya.
Disamping itu, pengisian BBM bagi sopir angkot tidak bisa dilakukan sepanjang waktu karena kendaraan yang lain juga berhak.