Laporan Akhir Penyusunan Masterplan RTH di Mahulu, Minimal 30%

oleh -
Editor: Ardiansyah
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Mahulu DR. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., menghadiri Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Penyusunan Masterplan Rencana Penanganan Kawasan Kumuh  di ruang rapat Bappelitbangda. Jumat (17/11/2023). Foto: HO/prokopim mahulu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Mahulu DR. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., menghadiri Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Penyusunan Masterplan Rencana Penanganan Kawasan Kumuh  di ruang rapat Bappelitbangda. Jumat (17/11/2023). Foto: HO/prokopim mahulu.

BorneoFlash.com, UJOH BILANG – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Mahulu DR. Stephanus Madang menghadiri Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Penyusunan Masterplan Rencana Penanganan Kawasan Kumuh di ruang rapat Bappelitbangda, Jumat (17/11/2023).

 

Kegiatan yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, menghadirkan narasumber dari CV Bina Citra Arsindo masterplan RTH dan PT Karsa masterplan penanganan kawasan kumuh.

 

Turut hadir sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mahulu.

 

Dalam arahannya Sekda mengatakan, apa yang menjadi keputusan dalam laporan ini segera ditindaklanjuti.  “Masterplan ini dapat menjadi panduan utama bagi siapa saja yang memimpin daerah ini nanti,” katanya.

 

Sekda menambahkan, ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau khususnya melalui pemenuhan RTH di Kabupaten Mahulu sebesar 30 persen sebagai implementasi dari RTRW Kabupaten Mahulu serta untuk pemenuhan amanat UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

 

“Jadi jelas tujuan kegiatan ini untuk menyusun masterplan RTH Kabupaten Mahulu yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam rangka mewujudkan Kota Hijau. Yang diharapkan segera menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mahulu,” ucapnya.

 

Dijelaskan Rony Rudiyanto CV. Bina Citra Arsindo sebagai narasumber masterplan RTH, RTH adalah area memanjang/jalur yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik secara alami maupun ditanam. 

 

“Masterplan ini sebagai dokumen panduan dan pengendalian penyelenggaraan RTH di kawasan perkotaan,” katanya.

 

Masterplan ini, lanjutnya, memperjelas RTH paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota, untuk menjamin keseimbangan ekosistem suatu kota. 

Baca Juga :  Mantan Polisi Kupang Bongkar Jaringan Mafia BBM: Keuntungan Rp 112 Juta per Transaksi!

 

“Ini menarik. Di Kabupaten Mahulu, belum ada ruang terbuka hijau yang berfungsi untuk publik. Oleh sebab itu,  dalam pengembangan RTH, diperlukan perencanaan yang matang dalam bentuk masterplan,” ucapnya. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.