Fenomena ini menciptakan risiko adanya informasi yang disajikan secara selektif atau bahkan manipulatif, membingungkan batas antara fakta dan opini.
Komodifikasi ekonomi politik komunikasi Gen Z juga dapat menciptakan tekanan sosial dan mental pada individu untuk terus memproduksi konten yang ‘dapat dijual’.
Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan popularitas mereka, beberapa individu mungkin mengejar tren tertentu tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap masyarakat atau lingkungan.
Selain itu, terdapat pertanyaan etis tentang bagaimana platform media sosial mengelola data pribadi pengguna Gen Z. Dalam konteks ekonomi politik, informasi pribadi menjadi mata uang yang sangat berharga, dan pertanyaan mengenai privasi dan keamanan data semakin mendesak.
Dalam menghadapi tantangan ini, perlu ada upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan perusahaan teknologi untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat dan etis.
Pendidikan digital yang memadai, regulasi yang bijaksana, dan kesadaran akan konsekuensi etis dari komodifikasi ekonomi politik komunikasi Gen Z dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pemberdayaan tanpa mengorbankan nilai-nilai inti dan integritas. (*)
*Oleh: Muhammad Rijal, Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta