SBRC IPB University bersama BPDPKS Gelar Kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit mengadakan kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan, di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Selasa (7/11/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit mengadakan kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan, di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Selasa (7/11/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC IPB University) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan, di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Selasa (7/11/2023).

 

Ketua Tim Pelaksana kegiatan workshop, IPB University, Prof. Dr. Erliza Hambali mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Workshop yang akan dilaksanakan di 3 kota yaitu Bogor, Medan dan Balikpapan.

 

“Minyak kelapa sawit hingga saat ini masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dalam menambah devisa negara,” jelasnya.

 

Berdasarkan data Ditjenbun (2022), luas areal kelapa sawit pada tahun 2022 mencapai 15,38 juta Ha dengan total produksi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia mencapai 48,24 juta ton dan produksi Palm Kernel Oil (PKO) sebesar 9,65 juta ton. 

 

CPO dan PKO adalah merupakan bahan baku potensial untuk diolah menjadi beragam produk Oleokimia. Selain penyumbang devisa, industri kelapa sawit juga menyediakan lapangan pekerjaan yang besar, yang mampu menyerap 4,53 juta tenaga kerja petani. 

 

“Komoditas kelapa sawit termasuk dalam 10 kelompok komoditas unggulan Indonesia yang didorong oleh pemerintah untuk digiatkan proses hilirisasi dan peningkatan daya saingnya,” terangnya.

Ketua Tim Pelaksana kegiatan workshop, IPB University, Prof. Dr. Erliza Hambali saat memberikan kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit, Potensi dan Tantangan, di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Selasa (7/11/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Ketua Tim Pelaksana kegiatan workshop, IPB University, Prof. Dr. Erliza Hambali saat memberikan kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit, Potensi dan Tantangan, di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Selasa (7/11/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

Hilirisasi industri kelapa sawit terutama untuk industri berorientasi ekspor diperlukan, mengingat pertumbuhan impor tahun 2019 sebesar 7,1% yang masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor yang sebesar 6,3%. 

 

Oleh karenanya, melalui upaya hilirisasi industri kelapa sawit, diharapkan dapat meningkatkan perolehan devisa dari kelapa sawit dan nilai tambah produk kelapa sawit dapat dinikmati oleh semua stakeholder di Indonesia. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.