“Sudah, diambil (sepedanya) dibawa ke rumah, silakan. Ini sepeda ini bukan sepeda biasa ya, karena di… coba dibaca di situ, sepeda dari Presiden Jokowi, yang mahal itu. Sudah, silakan dibawa,” kata Jokowi sambil tersenyum.
Setelah menerima sepeda pemberian Jokowi, Rino dan Cristin mengaku bangga dan merasa paling beruntung bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan diberi hadiah sepeda.
“Puji Tuhan saya merasa paling beruntung bisa berkesempatan ketemu langsung bersalaman langsung dengan bapak Presiden Jokowi, senang sekali rasanya dikasih hadiah sepeda,” kata Rino.
Sementara Cristin juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa bertemu Presiden Jokowi dan diberi hadiah sepeda.
“Sejujurnya saya deg-degan tadi itu bisa bertemu langsung dan bersalaman langsung dengan bapak Presiden, saya senang sekali dan merasa beruntung banget,” katanya.

Jokowi membuat pertanyaan tersebut karena melihat kemajemukan masyarakat Kutai Barat yang kompak dan hidup rukun meski berbeda suku, agama, ras, budaya tetapi tetap satu kesatuan.
“Di sini saya melihat semangat Bhinneka Tunggal Ika bisa diwujudkan secara nyata. Dan Indonesia, tadi saya sampaikan adalah negara besar yang terdiri dari berbagai suku, berbagai agama, berbagai budaya. Dan di sini, di Kutai Barat ada Suku Dayak Bahau, betul? Ada Suku Dayak Aoheng, betul? Ada suku Dayak Tunjung, betul? Ada Suku Dayak Kenyah, betul? Ada Suku Dayak Benuaq dan Suku Melayu, yang memiliki tradisi berbeda-beda, tetapi tetap hidup rukun berdampingan, saling menghormati dan penuh kegembiraan.
Dan dalam kesempatan yang baik ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kutai Barat, utamanya Suku Dayak yang tadi sudah memberikan gelar kepada saya dan juga atas dukungan yang diberikan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kota masa depan kita semuanya,” tutup Jokowi.