Sementara itu di Istanbul Turki, asap membumbung dan kembang api dinyalakan ketika para demonstran berkumpul di depan Konsulat Israel. Ratusan orang terdengar bersorak penuh semangat di ibu kota Turki saat mereka berdiri dalam solidaritas dan mengutuk serangan Israel. Demonstrasi juga terjadi di Ankara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan menyebut Israel sebagai penjahat perang.
Di tempat lain, demonstrasi damai juga terjadi di Denmark, Tunisia, dan Yordania tadi malam. Lilin dinyalakan sebagai bentuk solidaritas dan belas kasihan terhadap nyawa yang hilang di Gaza di luar Kedutaan Besar Perancis di Tunis dan peti mati tiruan anak-anak ditempatkan di Alun-Alun Balai Kota di Kopenhagen untuk melambangkan jumlah anak-anak Palestina yang meninggal.
Di Inggris, puluhan ribu demonstran pro-Palestina melakukan unjuk rasa pada di tengah hujan lebat di London untuk menuntut Israel menghentikan pemboman terhadap Gaza.
Pada hari bantuan masuk ke Gaza, di mana lebih dari 1 juta orang meninggalkan rumah mereka karena konflik tersebut, para pengunjuk rasa berkumpul di Marble Arch dekat Hyde Park London sebelum berbaris ke distrik pemerintah, Whitehall. Polisi memperkirakan massa yang melintasi kota selama tiga jam berjumlah “hingga 100.000”.
Sambil mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan “Hentikan pengeboman di Gaza,” para peserta menyerukan diakhirinya blokade Israel dan serangan udara yang dilancarkan setelah serangan brutal ke Israel selatan oleh kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.
Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina juga berkumpul di Belfast dan di kota terbesar kedua di Irlandia Utara, Londonderry, di mana pembicaranya termasuk anggota parlemen Colum Eastwood dari Partai Sosial Demokrat dan Partai Buruh nasionalis Irlandia.
Di Prancis, demonstran pro-Palestina berkumpul di beberapa kota termasuk Marseille, Rennes, Montpellier, Dijon dan Lyon, dimana ribuan orang terlihat meneriakkan “kita semua adalah warga Palestina” di alun-alun pusat.